USAHA
TELUR ASIN
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pengasinan
telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur. Telur asin
merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan berharga relatif
murah. Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya
tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggidibandingkan telur mentah. Telur
umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%, mineral dan vitamin.Selain lebih
awet telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat
dibandingkan telur tawar biasa.
Konsumen
terbesar produk telur asin adalah masyarakat menengah ke bawah, karena telur
asin dapatdijadikan sumber protein hewani yang murah. Disamping untuk konsumen
rumah tangga, konsumen lainnya yang sangat potensial adalah restoran, rumah
makan, kapal-kapal laut, rumah sakit, asrama-asrama, perusahaan jasa boga dan
sebagainya.
Perkembangan
industri telur asin akan mendorong perkembangan peternakan itik akan berdampak kepada
peningkatan pendapatan para peternak itik yang umumnya merupakan masyarakat
pedesaan.Industri telur asin juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap
sumber protein mahal seperti daging.
Proses
1.
Telur direndam 5 menit
2.
Telur dicuci
3.
Telur dikeringkan dan langsung
ditempelkan dengan pecahan batu bata yang sudah dicampur dengan garam
4.
Untuk menunggu waktu selama 10 hari
5.
Selanjutnya dicuci
6.
Direbus kira-kira 2 jam
Estimasi biaya
Modal
Rp. 250.000,-
Telur bebek@1200x100 Rp. 120.000,-
Bata merah 1 karung
kecil Rp. 25.000,-
Garam GM 1 bungkus Rp. 3.000,-
Panci Rp. 50.000,-
Jumlah……………………………………………………………….Rp.
198.000,-
Penjualan
Telur@1500x100 Rp.
150.000,-
DWI UTAMININGSIH
090055736
MANAJEMEN VI (R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar